Insiden Evan Dimas dan Doan Van Hau Yang Ramai Dibicarakan

Insiden Evan Dimas dan Doan Van Hau Yang Ramai Dibicarakan – Doan Van Hau menjadi nama yang ramai dibicarakan pencinta sepak bola Tanah Air. Bek Timnas Vietnam itu dianggap melakukan aksi tak terpuji kepada pemain Indonesia, Evan Dimas, pada partai final SEA Games tahun 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila.

Pelatih Timnas Indonesia yang bernama Indra Sjafri, terpaksa menarik Evan Dimas pada menit ke-20. Keputusan tersebut terjadi setelah Evan Dimas mengalami cedera kaki kiri dan tidak bisa meneruskan pertandingan. pokerasia

Cedera yang diterima oleh Evan Dimas itu bukan tanpa alasan. Doan Van Hau disebut sengaja menghajar kaki kiri Evan Dimas.

Hantaman itu membuat gelandang berusia 24 tahun itu terjatuh dan meringis kesakitan. Imbasnya, Evan Dimas ditarik keluar dan digantikan oleh Syahrian Abimanyu.

Insiden Evan Dimas dan Doan Van Hau

Akibat insiden tersebut, akun Instagram Doan Van Haun menjadi arena suporter melemparkan kritikan pedas. Sejumlah fans Tanah Air mengkritik tindakan tidak terpuji yang dilakukan pemain Vietnam tersebut.

Media-media yang ada di Tanah Air juga memberitakan kejadian yang menyebabkan Timnas Indonesia U-22 kehilangan jenderal lapangan dalam laga itu. Beberapa di antaranya bahkan menyebut bahwa tindakan Van Hau itu layak mendapat kartu merah.

Saat dilihat dari tayangan ulang, sangat jelas bahwa Van Hau menghajar kaki kiri Evan Dimas dengan sengaja.

Media-media Vietnan mempunyai cara lain untuk memberitakan insiden yang terjadi antar Evan Dimas dan Doan Van Hau. Sebagian besar media Vietnam lebih menyoroti sikap baik Van Hau kepada Evan Dimas.

Pernyataan Evan Dimas yang mengaku telah memberikan maaf kepada Van Hau. Zing.vn turut menyertakan sebuah foto di mana Dong Can Hau dan Evan Dimas saling berjabat tangan.

“Ya, Van Hau telah meminta maaf secara pribadi kepada saya. Tidak masalah. Saya tidak tahu, apakah dia sengaja atau tidak. Akan tetapi dalam sepak bola, semua hal bisa terjadi,” kata Evan Dimas

Evan Dimas Menganggap Semuanya Normal

Bong Da Plus juga menyoroti insiden yang juga melibatkan Evan Dimas dengan Doan Van Hau. Salah satu judul artikel yang diunggah Bong Da Plus yang berjudul “Evan Dimas Menganggap Insiden Itu Normal”.

Bong Da Plus juga mempunyai sudut pandang sendiri untuk melihat insiden tersebut. Dalam artikelnya itu, Bong Da Plus menyebut bahwa tak ada dendam antara Evan Dimas dan Van Hau.

Mereka juga menyoroti inisiatif Van Hau untuk meminta maaf kepada pemain Indonesia itu. Bong Da Plus juga sesekali mengutip pendapat Evan Dimas. Menurut Bong Da Plus, Evan Dimas menganggap insiden tersebut normal dalam sepak bola.

Soroti Permintaan Maaf Doan Van Hau

Media Vietnam, Dantri, juga lebih menyoroti permintaan maaf Doan Van Hau. Dantri fokus melansir berita bek andalan Timnas Vietnam U-22 itu telah meminta maaf kepada Evan Dimnas.

“Setelah pertandingan selesai, Van Hau dikabarkan telah meminta maaf kepada Evan Dimas yang harus meninggalkan lapangan karena tabrakan dengan Van Hau,”

Fokus dalam pemberitaannya juga bukan ke cedera Evan Dimas, Dantri lebih menyoroti pencapaian Van Hau. Dalam laga final SEA Games 2019, Van Hau berhasil mencetak dua gol dan membawa The Golden Star meraih medali emas.

Tindakan Terpuji Van Hau

Media Vietnam yang lain, 2sao.vn, juga memberitakan tentang insiden yang melibatkan Van Hau dan Evan Dimas.

Berbeda dengan media Indonesia yang menganggap Van Hau tidak sportif, media Vietnam justru menulis hal-hal baik tentang Van Hau.

“Tindakan terpuji Van Hau setelah melakukan pelanggaran yang membuat bintang Indonesia cedera,”

Sesuai dengan judulnya, artikel tersebut juga mengabarkan bahwa Van Hau telah meminta maaf secara pribadi kepada Evan Dimas.

Dengan Timnas Indonesia U-22 kembali gagal merebut medali emas SEA Games. Pada final cabang sepak bola putra SEA Games tahun 2019, Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam 0-3.

Dalam laga tersebut, Indonesia harus kehilangan gelandang Evan Dimas Darmono di pertengahan babak pertama akibat cedera. Evan dilanggar Doan van Hau. Akan tetapi, wasit Majed Mohammed Alshamrani tak memberikan kartu sama sekali kepada Doan.

Doan kemudian menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Pemain klub Belanda SC Heerenveen itu mencetak dua dari tiga gol kemenangan Vietnam ke gawang Timnas Indonesia U-22.

Setelah pertandingan, Instagram Doan van Hau diserbu oleh warganet Indonesia. Sumpah serapah dan makian memenuhi kolom komentar foto-foto pemain 20 tahun tersebut.

Tak hanya Doan van Hau yang menjadi sasaran kemarahan fans Timnas Indonesia U-22 Wasit Majed Mohammed Alshamrani juga diserang warganet di Instagram.

Digembok

Akun Instagram milik Majed Mohammed Alshamrani dipenuhi dengan kata-kata kasar dan tak senonoh dari pendukung timnas Indonesia yang kecewa dengan kepemimpinannya.

Kesal dengan banyak nya hujatan yang datang dari warganet Indonesia, Majed Mohammed Alshamrani langsung menggembok akun Instagram nya. Pantauan dari akun Instagram Majed Mohammed Alshamrani berstatus Private, padahal semalam akun milik nya dapat diakses dengan bebas.

Banyak Merugikan

Kemarahan fans terhadap Majed Mohammed Alshamrani didasari buruknya oleh kepemimpinan pria Arab Saudi itu. Majed Mohammed Alshamrani dinilai sering menguntungkan Vietnam.

Beberapa pelanggaran keras, termasuk sikutan pemain Vietnam tidak membuahkan kartu. Majed Mohammed Alshamrani hanya mengusir pelatih Vietnam Park Hang-seo.

Mencium Bau Kelicikan

Ketua Umum PSSI yang bernama Mochammad Iriawan ikut berkomentar tentang kegagalan Timnas Indonesia U-22 meraih emas SEA Games tahun 2019. Mochammad Iriawan menilai Evan Dimas dan kawan-kawan gagal karena kurang dewi fortuna saja.

Vietnam meraih kemenangan 3-0 atas Timnas Indonesia U-22 pada pertandingan yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila. Gol kemenangan Vietnam dicetak oleh Doan Van Hau (39′, 73′) dan Do Hung Dung (59′).

Insiden Evan Dimas dan Doan Van Hau 1

Akan tetapi, Iwan Bule menyayangkan strategi licik yang dilakukan Vietnam dengan mematikan pergerakan Evan Dimas. Apalagi, hal itu membuat Evan harus mengalami cedera dan ditarik keluar pada menit ke-23.

“Keberuntungan belum di pihak kita. Mereka bermain taktis. Baru menit ke 23, mereka sudah “makan” Evan Dimas,” kata Iwan Bule.

“Memang itu yang menjadi strategi mereka. Namun, pemain jangan berkecil hati. Mereka sudah memberikan yang terbaik,” ujar Iwan Bule.

Walau demikian, Iwan Bule menyebut drama semacam ini wajar dalam sepak bola. Hanya, Iwan Bule berharap ke depannya wasit bisa lebih jeli dalam memperhatikan pelanggaran pemain.

“Cedera Evan Dimas cukup parah. Dia tadi sempat mati rasa. Akan tetapi, itulah permainan sepak bola. Mereka mencuri itu saat wasit tidak melihatnya. Jadi, kita tetap harus berbesar hati sebab pemain telah memberikan yang terbaik,” ujar Iwan Bule.

Kekalahan dari Vietnam membuat Timnas Indonesia U-22 harus puas meraih medali perak pada SEA Games tahun 2019. Alhasil, Tim Merah- Putih harus memperpanjang puasa medali emas SEA Games yang telah berlangsung sejak pada tahun 1991 atau 28 tahun yang lalu.